Saturday 29 September 2012

Ibu, ridhomu kuharapkan

Hari ini saya tertegun melihat sebuah profile picture di facebook. Betapa tidak, foto itu mengingatkan saya kembali akan betapa besar arti kasih sayang orang tua (ibu) semasa kita kecil hingga saat ini. Bukankah ridho Alloh itu adalah ridho orang tua di dunia ini. Bahkan sampai dikatakan bahwa surga itu terdapat di bawah kaki ibu.

Foto tersebut adalah foto seorang anak yang sedang menggendong ibunya yang sepertinya sedang melakukan haji. Teringat kembali sebuah kisah di zaman Rasululloh saw ketika seorang pemuda mendatangi Rasululloh saw dan menanyakan pada beliau: Ya Rasululloh, saya melaksanakan ibadah haji bersama ibu saya yang sudah tidak bisa berjalan sehingga thawaf, sai dilakukan sambil menggendong ibu. Sudahkah kebaikan ini membalas kebaikan ibu kepada saya? Rasululloh menjawab belum. Hingga tiga kali ia menanyakan hal yang sama selalu dijawab belum, hingga beliau mengatakan kurang lebihnya: sebanyak apapun kebaikan yang dilakukan seorang anak kepada ibunya, tidak akan pernah bisa membalas kebaikan ibu, keapada seorang anaknya.
Sebegitu besarnya kedudukan seorang ibu sehingga dalam hadits shohih Bukhari-Muslim dinyatakan:
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: Seorang laki-laki datang menemui Rasulullah saw dan bertanya kepada beliau, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak aku pergauli?” Beliau menjawab, “Ibumu! Ia bertanya lagi, “Lalu siapa?” Rasul menjawab lagi, “Ibumu!” Ia balik bertanya, “Siapa lagi?” Rasul kembali menjawab, “Ibumu!” Ia kembali bertanya, “Lalu siapa lagi?” Beliau menjawab, “Bapakmu!” [Dikeluarkan oleh Asy-Syaikhani Bukhari-Muslim]
Ibulah yang mengandung kita dalam 9 bulan, bersusah payah mengupayakan agar anak yang dilahirkannya akan sehat dan jadi anak sholih/sholihah dan berguna bagi semua. Ibu pula yang melahirkan kita ke dunia ini dengan taruhan nyawa. Ibu yang menyusui anak-anaknya. Dan ibu juga yang menjadi guru kita di rumah, mendidik dan membesarkan dalam kebaikan.
Nah, bagi mereka yang masih memiliki ibu, segeralah minta maaf dan ampun padanya, jangan menghardiknya atau membantahnya. Senangkanlah hati beliau dengan melakukan hal-hal yang membuat dirinya bangga, atau berilah sesuatu hadiah untuknya.
Bahkan bagi mereka yang mempunyai dosa yang sangat besar, ibu bisa menjadi sarana pengampunan dosa kita kepada Alloh.
Dalam sebuah hadits dikisahkan ada seseorang datang kepada Nabi Muhammad saw, orang itu berkata, “Aku telah melakukan dosa besar. Apakah dosaku bisa diampuni?” Rasulullah saw balik bertanya, “Apakah engkau masih punya ibu?’Orang itu menjawab, “Tidak.” Rasulullah bertanya lagi, ‘Apakah engkau masih punya bibi?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Rasulullah bersabda, “Berbaktilah kepadanya.” (HR. At-Tirmidzi)
Semoga kita termasuk orang-orang yang diridhoi Alloh karena orang tua (ibu), mendapat ampunan dosa karena ibu, dan masuk surga juga karena ibu.
Suatu ketika ada seorang yang bernama Jamihah datang menemui Nabi Muhammad saw. Jamihah berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang. Aku datang untuk bermusyawarah denganmu.” Rasulullah saw bertanya, “Apakah engkau masih punya ibu?” Jamihah menjawab, “Ya.” Rasulullah saw bersabda, “Jangan tinggalkan dia (ibumu). Sesungguhnya surga berada di telapak kakinya.” (HR. An-Nasa`i dan Ibnu Majah).
Al-haqq min robbik

No comments:

Post a Comment